✨Tidak Batuk tapi Ternyata TBC, Apakah Mungkin?✨

Tanggal 23 Maret 2024 diperingati sebagai Hari TBC (Tuberkulosis) Sedunia. Sampai saat ini TBC masih menjadi permasalahan pelik di dunia Kesehatan Indonesia. Kita wajib tahu bahwa Indonesia masih merupakan peringkat kedua dunia dengan kasus TBC terbanyak. Padahal pemerintah menetapkan 2030 sebagai tahun eliminasi TBC. Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri penyebabnya. Dari 1 orang yang terinfeksi bisa menularkan kepada 8 orang lainnya.

TBC sendiri tidak hanya seperti yang selama ini kita tahu yaitu TBC paru, flek kata banyak orang meski sebetulnya penyebutan itu keliru. Banyak kasus TBC yang ternyata tidak menyerang paru, melainkan organ tubuh lainnya. Misalkan TBC yang menyerang lapisan paru, otak, mata, telinga, tulang, dan organ lainnya

Lantas, apa saja yang patut kita waspadai sebagai gejala TBC?

  1. Batuk Lama

 

Umumnya batuk lama, lebih dari 3 minggu merupakan gejala yang wajib diwaspadai untuk kita curigai ke arah TBC Paru. Namun demikian, dahak yang terasa di pangkal tenggorok yang tak kunjung sembuh juga bisa saja merupakan gejala dari TBC. Misalnya pasien hanya berdehem saja. Apabila ada keluhan batuk atau berdahak yang sudah diobati namun belum juga sembuh sebaiknya Anda pergi ke fasilitas kesehatan yang lengkap.

 

  1. Batuk Berdarah

 

Meski tidak selalu, keluhan batuk berdarah sangat mungkin mengarah kepada penyakit TBC Paru. Walaupun hanya warna kecoklatan di dahak atau garis merah tipis di dahak segeralah pergi ke layanan kesehatan terdekat untuk mencari tahu sakit yang diderita.

 

  1. Meriang

 

Keluar keringat malam hari, demam yang tak kunjung sembuh juga merupakan salah satu faktor yang mengganggu. Badan selalu terasa tidak fit dan mudah lelah. Mungkin ini menjadi salah satu yang kita curigai apabila berlangsung lama.

 

  1. Berat badan menurun

 

Berat badan sulit naik atau turun drastis dalam waktu dekat. Apabila berat badan kita tiba-tiba menurun meski tidak sedang menjaga makan, kita patut waspada. Jangan-jangan ada infeksi atau peradangan dalam tubuh yang menyebabkan berat badan menurun drastis.

 

  1. Benjolan di lokasi kelenjar getah bening

 

Benjolan yang terjadi di leher, ketiak, atau lipat paha kadang merupakan salah satu tanda infeksi yang terjadi di paru. Hal ini biasanya terlewat oleh pasien karena kebanyakan dari kita tidak memperhatikan hal yang berubah dalam diri kita.

 

Untuk menegakkan diagnosis TBC paru, yang wajib dilakukan adalah pemeriksaan dahak. Terkini dahak dilakukan menggunakan Tes Cepat Molekuler. Tes ini hanya butuh waktu beberapa jam saja untuk tahu dahak yang diperiksa mengandung kuman TBC atau tidak. Dengan informasi tambahan apakah ada resistensi obat yang diderita pasien.

 

Hasil TCM negatif pun tidak serta merta berarti pasien bebas TBC.  Ada sebagian yang dinamakan dengan TBC klinis yaitu TBC dengan hasil dahak negatif, namun dengan gambaran foto dada yang mengarah ke arah TBC.

 

Adapun gejala TBC ekstra paru atau TBC yang terjadi di luar paru lebih beragam. Untuk itu diperlukan ketepatan skrining TBC baik yang berlokasi di paru maupun di luar paru.

 

Untuk anak-anak bahkan TBC tidak selalu harus batuk. Penegakan diagnosis TBC anak berbeda dengan TBC dewasa. TBC anak lebih sering dikaitkan dengan BB anak yang sulit naik, benjolan lebih dari 1 di leher, anak yang mudah letih dan lesu.

 

Pada anak pemeriksaan utama selain foto dada adalah tes tuberkulin. Tes ini masih menjadi salah satu yang diandalkan di fasilitas Kesehatan pada umumnya. Tes tuberculin dapat membantu dokter melihat apakah anak tersebut pernah terpapar kuman TBC atau tidak. Semoga artikel ini membantu untuk lebih waspada terhadap keluhan yang mungkin saja patut kita tindak lanjuti. Salam sehat.

 

Penulis :

Filly Ulfa Kusumawardani

Dokter Umum yang bekerja di Klinik Kesehatan Paru Masyarakat Kelas A Purwokerto

 

 

 

Related Posts

Komentar